Kecintaan sejumlah mahasiswa Biologi Ugm yang tergabung dalam tim herpetologi Biologi UGM, telah menghantarkan tim herpetologi Biologi UGM meraih
prestasi sebagai peneliti terbaik dalam hal kontribusi berkelanjutan
pada acara Seminar Nasional Herpetologi Perhimpunan Herpetologi
Indonesia (PHI), yang diadakan di Universitas Indonesia pada tanggal 7-8
Januari 2011 yang lalu.
Pada acara Seminar Nasional PHI yang dihadiri oleh para ahli, peneliti, dan pemerhati herpetofauna dari berbagai daerah di Indonesia tersebut, Tim Herpetologi Biologi UGM (Kukuh
Indra, Berry Fakhry Hanifa, Anggit Prima, Chomsun Hadi, Diyan N,
Indyaswan Tegar, Fatmawati S, Hastin Ambar A, Rina Ristiwandari, Rina
Ristyani, Santi Nela, Farid Kuswantoro, Luthfi Nurhidayat, dan Tony Febri Qurniawan)
mempresentasikan tak kurang dari empat belas hasil penelitian mengenai
herpetefauna. Beberapa judul penelitian yang dipresentasikan antara lain
mengenai Keanekaragaman Reptil dan Amfibi di Lereng Selatan Gunung
Merapi Pada Tahun 2006-2010 ; Keanekaragaman Ordo Anura, Ordo Squamata,
dan new record Ichtyophis di
Kawasan Dataran Tinggi Dieng ; Herpetofauna sebagai Indikator
Kesuksesan Reboisasi Mangrove di Pantai Perancak, Jembrana, Bali, dan
berbagai hasil penelitian lainnya.
Menurut
Kukuh Indra, anggota tim herpetology Biologi UGM, salah satu faktor
yang menghantarkan tim ini mendapat gelar peneliti terbaik pada acara
tersebut adalah kontinuitas dan konsistensi peneltian keanekaragaman
herpetofauna di lereng selatan Merapi, dari tahun 2006 hingga 2010. “Selama
ini penelitian seputar monitoring keanekaragaman herpetofauna di suatu
daerah jarang dilakukan secara kontinu dari tahun ke tahun, padahal
kontinuitas sangat penting untuk memantau keberadaan berbagai spesies,
dan melihat perkembangan ekosistem lokasi penelitian”, sahut Kukuh.
Berdasarkan hasil penelitian tim herpetology Biologi UGM, ditemukan
37 spesies herpetofauna di lereng Selatan Gunung Merapi, dan empat
diantaranya merupakan spesies endemik Jawa. Pasca erupsi Gunung Merapi
2010, data keanekaragaman herpetofauna dari tahun 2006 hingga tahun 2010
sebelum erupsi tersebut sangat berharga. Tim herpetology Biologi UGM turut berperan dalam inventarisasi keanekaragaman herpetofauna Gunung Merapi secara ex situ. Menurut Berry Fakhry, anggota tim herpetology Biologi UGM, dalam waktu dekat ini, tim herpetology Biologi UGM akan mengadakan penelitian seputar herpetofauna pasca erupsi merapi 2010. Herpetofauna
merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan, keberadaan
herpetofauna di suatu daerah dapat menjadi bioindikator perubahan
lingkungan. “Apa yang berubah dari lingkungan di sekitar kita, dapat
diketahui dengan memahami apa yang berubah dari herpetofauna ”, imbuh
Berry dan Kukuh. (ardh 12/1/11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar