Antony
van Leeuwenhoek (1632 - 1723), seorang mahasiswa ilmu pengetahuan alam
berkebangsaan Belanda, adalah orang pertama yang melaporkan deskripsi
mikroorganisme secara terperinci. Dia mempunyai hobi membuat mikroskop
dan lensa terbaik dapat memberikan perbesaran 270 kali. Hasil pengamatan
Leeuwenhoek dilaporkan dalam bentuk surat-surat penuh semangat, dan
dibaca orang dengan penuh semangat, tetapi arti penemuannya itu tidak
dihiraukan. Sebelum tahun 1800, orang belum menyadari bahwa
mikroorganisme adalah penyebab banyak penyakit atau menyebabkan
perubahan kimiawi pada bahan-bahan di sekitar kita yang tak terhitung
banyaknya.
Generasi spontan lawan biogenesis
Ditemukannya
mikroorganisme tersebut, menimbulkan perdebatan mengenai asal-muasal
kehidupan. Ada yang menduga bahwa jasad renik itu muncul sebagai akibat
dekomposisi jaringan tumbuhan atau hewan yang mati. Mereka mengira bahwa
organisme hidup berasal dari bahan mati, dikenal sebagai generasi
spontan atau abiogenesis. Pemikiran tersebut sekurang-kurangnya telah
dicetuskan oleh bangsa Yunani Kuno yang meyakini, belatung dan lalat
muncul dari daging yang telah membusuk, dan katak yang tiba-tiba muncul
dari lumpur di cuaca tertentu.
Pada
1749, John Needham (1713 - 1781) melakukan percobaan dengan daging yang
dimasak dan mengamati bahwa terdapat mikroorganisme pada awal percobaan
dan berkesimpulan bahwa jasad-jasad tersebut berasal dari daging.
Kira-kira dalam waktu yang sama, Lazaro Spallanzani (1729 - 1799) dalam
usahanya untuk membuktikan bahwa konsepsi abiogenesis itu tidak benar.
Dia mendidihkan kaldu daging dalam labu selama satu jam lalu wadah
ditutup rapat-rapat, maka tidak ada jasad renik dalam labu tersebut.
Tetapi Needham masih bersikeras, karena menurutnya, diperlukan udara
untuk generasi spontan mikrobia.
Perbedaan
pendapat ini dipecahkan 80 atau 90 tahun kemudian oleh dua peneliti
secara terpisah, yaitu Franz Schulze (1815 - 1873) dan Theodor Schwann
(1810 - 1882). Walaupun belum cukup untuk mematahkan generasi spontan.
Sekitar 1850, Schroder dan von Dusch melakukan percobaan yang lebih
meyakinkan yang lebih mendukung generasi biogenesis. Di antara
bukti-bukti yang paling penting ialah hasil percobaan John Tyndall pada
awal tahun 1870-an, yang membuktikan bahwa mikrobia terbawa oleh
partikel-partikel debu.
Selama
periode ini, muncullah Louis Pasteur (1822 - 1895), seorang ahli kimia
yang mendapat pengakuan nasional. Ia sangat tertarik terhadap proses
fermentasi. Perhatiannya inilah yang mendorongnya ikut berdebat tentang
generasi spontan. Fermentasi terjadi karena enzim, yakni zat yang
dihasilkan sel hidup yang menyebabkan berlangsungnya reaksi-reaksi
kimiawi tertentu. Secara teguh, Pasteur menentang konsepsi generasi
spontan dengan percobaan labu leher angsanya. Selanjutnya, konsepsi
biogenesis ini diterima sehingga Pasteur dapat melanjutkan penelitiannya
mengenai mikroorganisme.
Pada
umumnya, sejarah perkembangan mikrobiologi sebelum ilmu pengetahuan,
dapat dibagi menjadi tiga periode. Periode pertama dimulai dengan
terbukanya rahasia suatu dunia mikroorganisme melalui pengamatan
mikroskopis oleh Leeuwenhoek pada 1675. Hal ini menimbulakan rasa ingin
tahu di kalangan para ilmuwan mengenai asal-muasal kehidupan. Namun baru
kurang lebih pertengahan 1860-an, ketika teori generasi spontan
dibuktikan ketidakbenarannya dan prinsip biogenesis diterima,
pengetahuan mengenai mikroorganisme tidak lagi bersifat spekulatif
semata-mata. Selama periode berikutnya, antara 1860 dan 1900, banyak
dilakukan penemuan dasar yang penting. Perkembangan teori nutfah
penyakit dalam tahun 1876. Hal ini sekonyong-konyong menimbulkan minat
terhadap teknik dan prosedur laboratoris untuk mengisolasi dan
mencirikan mikroorganisme. Di dalam periode ini ditemukan banyak
mikroorganisme penyebab penyakit serta metode-metode untuk mencegah dan
mendiagnosis serta mengobati penyakit-penyakit tersebut.
Penemuan-penemuan di bidang mikrobiologi kedokteran membawa perombakan
yang besar dan cepat di dalam praktek kedokteran.
Sejak
1900, juga telah terjadi persekutuan yang dekat antara mikrobiologi
kedokteran dan bidang-bidang mikrobiologi terapan lainnya. Di samping
itu, mikroorganisme telah menjadi sistem model untuk mempelajari banyak
sekali proses biologis yang mendasar bagi banyak atau semua organisme
hidup.
Penemuan-penemuan
baru terus dibuat. Spesies mikroorganisme baru terus ditemukan dan
banyak proses biologis sedang ditelaah melalui mikroorganisme.