Pagi ini rencananya aku ikut #SemnasFotografi Jogja untuk memview beberapa pantai di selatan jogja yang kabarnya tak kalah indah dengan pantai di pulau bali. berbagai informasi telah aku kumpulkan dari internet mulai dari nama nama pantainya , peta dan jalan yang akan kulalui. pukul 08.00 aku berangkat dari rumah menggunakan motor. nyampe di upn aku lewat jalan alternatif. ternyata sudah 2 jam lamanya aku di atas kendaraan. Saat itu aku tidak tertarik untuk singgah di parangtritis karena kupikir dulu pernah kesini dan memang terkesan biasa saja belum banyak perubahan. akhirnya aku melanjutkan lagi perjalananku ketimur mendaki pegunungan di sebelah timur parang tritis. agak risau juga karena bensin di tangki motorku dah menipis, dan pasti tidak ada pom di daerah parangtritis sini. mungkin nanti aku harus cari eceran di pinggir jalan semoga ada. sampai di daerah panggang sempat nanya sana sini jalan ke arah pantai baron sambil mengisi bensin eceran yang kutemui di pinggir jalan. Setelah itu dilanjutkan lagi menyusuri lika liku jalan yang naik turun. kondisi jalan sangat bagus ternyata, rupanya pemda DIY sangat serius untuk membuka akses semudah mudahnya untuk mengembangkan wisata pantai di wilayah gunungkidul tersebut. tak terasa sudah hampir satu jam aku menelusuri jalanan pegunungan ini tapi belum sampai sampai. jauh sekali pikirku. akhirnya aku nyampai di pantai baron. Berhenti sejenak tapi nggak mampir, terus kulanjutkan ke arah timur lagi hingga ada pertigaan ke pantai kukup lalu aku ambil jalan ke kanan. tak lama sampai di dekat pantai kukup lalu aku ke timur lagi dan nyampai di pantai krakal. lalu aku mampir kesini dan kuparkir motorku di situ. suasana cukup sepi saat itu karena memang bukan hari libur.
benar benar pantai yang sangat indah karena hamparan pasir putihnya cukup luas. Pantai Krakal dapat dicapai melalui jalan sepanjang 6 kilometer dari kawasan pantai Kukup, sehingga pantai Krakal merupakan mata rantai perjalanan setelah mengunjungi pantai Baron dan pantai Kukup. Jarak pantai Krakal dari Yogyakarta lebih kurang 65 kilometer dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam.
Perjalanan menuju pantai Krakal ini juga melintasi bukit - bukit kapur, diselingi dengan teras - teras batu karang. Hal ini merupakan ciri dari daerah karst yang dikelola penduduk. Berdasarkan penelitian geologis, pada zaman yang silam, daerah ini merupakan dasar dari lautan yang oleh proses pengangkatan yang terjadi pada kerak bumi, dasar laut ini semakin lama semakin meninggi dan akhirnya muncul sebagai dataran tinggi. Batu - batuan karang yang nampak pada waktu itu merupakan bekas rumah binatang karang yanghidup di air laut saat itu.
Pantai Krakal merupakan pantai yang paling indah, di antara seluruh hamparan pantai di sepanjang pulau Jawa. Pantai ini akan dibangun menjadi kawasan pantai dan perkampungan wisatawan, khususnya wisatawan asing, semacam tourist resort Nusa Dua di pulau Bali. Pantai Krakal, bentuk pantainya landai, berpasir putih, terhampar sepanjang lebih dari 5 kilometer. Pantai ini menerima panas matahari dari pagi hingga petang hari sepanjang tahun. Angin laut yang terhembus sangat sejuk, ombaknya cukup besar.
Puas menikmati eksotisme pantai krakal aku
bergegas ke parkiran untuk mengambil kendaraan dan selanjutnya
melanjutkan perjalannaku ke pantai sebelah timur lagi, disana masih
banyak sekali pantai pasir putih. setelah melalui beberapa pantai
diantaranya pantai sepanjang, pantai drini akhirnya pilihanku terhenti
di salah satu pantai yang sangat eksotis yang bernama pantai Sundak.
Pantai Sundak tak hanya memiliki pemandangan alam yang
mengasyikkan, tetapi juga menyimpan cerita. Nama Sundak ternyata
mengalami evolusi yang bukti-buktinya bisa dilacak secara geologis.Wilayah yang diuraikan di atas sebelum tahun 1930 masih terendam lautan. Konon, air sampai ke wilayah yang kini dibangun masjid, batu karang yang membentuk gua pun masih terendam air. Seiring proses geologi di pantai selatan, permukaan laut menyusut dan air lebih menjorok ke laut. Batu karang dan wilayah di dekat masjid akhirnya menjadi daratan baru yang kemudian dimanfaatkan penduduk pantai untuk aktivitas ekonominya hingga saat ini.
Pantai sundak dahulu namanya pantai wedhibelah .kemudian berubah nama Sekitar tahun 1976, ada sebuah kejadian menarik. Suatu siang, seekor anjing sedang berlarian di daerah pantai dan memasuki gua karang bertemu dengan seekor landak laut. Karena lapar, si anjing bermaksud memakan landak laut itu tetapi si landak menghindar. Terjadilah sebuah perkelahian yang akhirnya dimenangkan si anjing dengan berhasil memakan setengah tubuh landak laut dan keluar gua dengan rasa bangga. Perbuatan si anjing diketahui pemiliknya, bernama Arjasangku, yang melihat setengah tubuh landak laut di mulut anjing. Mengecek ke dalam gua, ternyata pemilik menemukan setengah tubuh landak laut yang tersisa. Nah, sejak itu, nama Wedibedah berubah menjadi Sundak, singkatan dari asu (anjing) dan landak.
Sebelum pulang aku sempatkan dulu sebentar
untuk mampir dulu ke pantai kukup yang tak kalah indah dari pantai
pantai yang lain. pantai ini juga menyimpan sejarah yang penting bagi
keraton jogja.
Pantai Kukup berada sekitar 25 km ke arah
selatan dari Kota Wonosari. Jika dari Jogja menuju ke pantai ini
membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan kendaraan bermotor.
Jalanan menuju pantai ini berkelok-kelok dan naik-turun. Jadi harap
berhati-hati jika menggunakan kendaraan menuju kesini.
Di pantai ini terdapat pulau karang yang
dihubungkan dengan jembatan. Dari atas pulau karang ini kita bisa
melihat indahnya hamparan pantai yang sangat luas disertai deburan
ombak yang cukup besar. Meskipun siang hari, jika berada di pulau
karang ini akan terasa sejuk karena angin yang bertiup cukup kencang.
Yang nggak kalah asyiknya, disini banyak
sekali biota laut. Mulai dari ikan yang berwarna-warni, kepiting yang
sering mondar-mandir di tepi pantai, ataupun ubur-ubur yang bisa bikin
badan gatal jika kita memegangnya. Kalo ingin menangkap ikan ataupun
kepiting dengan mudah, kita bisa membeli jaring kecil yang
diperjualbelikan oleh pedagang di tepi panta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar