aku telah ingin tambatkan hati ini pada pelabuhan itu
dan duduk menunggu bulan yang lembut berdandan di balik gunung
setelah berhari-hari rasanya seperti berabad menunggumu
akhirnya aku mulai mengamati bayangan bulan di laut
lalu tersadar tentang fatamorgana
hidupku yang begini sempurna
mengapa aku selalu menyiksa diriku dengan caraku sendiri ?
ahh
aku tak mengerti
barangkali karena perahu hatiku sedang terombang-ambing
dan pelabuhan itu entah menjauh dimana..
hahg..
*nomor yang anda tuju tidak bisa menjawab panggilan ini......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar